Rabu, 25 Desember 2013

Biarkan Al- Quran Menyentuh Hati Kita

Ada kelezatan dan keindahan di dalam Al- Quran. Sebuah pesona yang mewariskan, kecintaan, kerinduan, rasa takut, harapan, penyerahan diri, tawakal, keridhaan, kelapangan hati, kesyukuran, kesabaran, ketenangan, dan semua hal yang bisa menghidupkan hati.
Semua manfaat yang di butuhkan manusia demi kebaikan hatinya ada di dalam Al- Quran. Begitulah, sehingga Ibnul Qayyim – Sang pakar hati berkata, “ Pada intinya, tidak ada sesuatu pun yang lebih bermanfaat bagi hati selain membaca Al –Quran disertai dengan mentadabburi dan memikirkan isinya.”
Namun pengaruh yang di timbulkan oleh riuhnya berbagai persoalan kehidupan dan kegelisahan orang-orang sekitar kita, sangat mungkin akan menggoyahkan keyakinan kita. Sebagaimana ia juga akan menguras tenaga dan mencabik-cabik ketenangan kita. Bukabkah Allah telah berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman, dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram!” (Q.S. Ar – Ra’d : 28)
Mengapa tidak berpengaruh???
Sebuah santapan bergizi dan lezat, hanya akan membangkitkan selera dan bisa di nikmati oleh mereka yang sehat. Karena manusia yang sakit tentulah tidak akan berselera dan mampu menikmati lezatnya sebuah hidangan. Rasa sakit yang diderita telah membengkokkan perhatian dan mengubah selera.
Pun demikian halnya dengan Al –Quran. Ia adalah jamuan Allah, yang hanya bisa di nikmati oleh hamba-hamba yang sehat hati dan jiwanya. Bahkan tingkat pengaruh Al –Quran bagi manusia, sangat ditentukan oleh tingkat kebersihan hati hamba. Dari sini, kegagalan kebanyakan manusia memperoleh manfaat Al- Quran, atau bahkan menuduhnya sebagai dongengan isapan jempol umat-umat terdahulu, sejatinya hanyalah karena hati mereka yang kotor. Hati yang tertutup dosa dan maksiat. Allah berfirman menjawab tuduhan bahwa Al-Quran adalah dongengan umat-umat terdahulu, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya (dosa) yang selalu mereka usahakan itulah (yang) menutupi hati mereka.” (Q.S. Al Mufthaffifiin : 14)
Termasuk dalam konteks ini adalah manusia-manusia sombong yang meremehkan Kalamullah. Berpaling meninggalkan Al-Quran untuk membela pendapat akal mereka yang picik, atau demi hawa nafsu dan kepentingan dunia mereka. Allah berfirman. “Sesungguhnya ayat-ayat-Ku (Al-Quran) selalu di bacakan kepada kalian, maka kalian selalu berpaling ke belakang dengan menyombongkan diri terhadapnya, Dan kalian mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadap di waktu kalian bercakap-cakap di malam hari. Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?” (Q.S. Al-Mukminum : 66-68).
Jujur saja, sampai kini, pengaruh Al-Quran bagi jiwa kita belumlah maksimal. Adakalanya jiwa kita bergetar karen pesonanya, namun di kesempatan lain kita mudah saja mengabaikannya. Tentulah fluktuasi ini dikarenakan kualitas iman dan kebersihan hati kita yang memang naik turun. Bukan karena kesombongan kita terhadap kita terhadap kalamullah. Sebab jika ini penyebabnya, Nauzubillah min zhalik!!!
Agar Ia menyentuh hati. J J J
Kita semua tentulah menginginkan manfaat Al –Quran didalam kehidupan ini. Dan itu terjadi Insyaallah Jika kita bersungguh-sungguh melakukannya. Dalam hal ini, paling tidak ada tiga pembahasan yang saling berhubungan. Kita harus mengenal Allah sebab Dia-lah yang menjadi lawan bicara ketika membaca Al-Quran. Juga Al-Qurannya sendiri yang merupakan saran mencapai manfaat sebab ia adalah Kalamullah. Dan tidak lupa pula adalah hati kita, sebab ialah pihak yang akan menerima pengaruh Al – Quran.
Adapun caranya, pertama tentulah niat yang ikhlas. Sebab banyak manusia yang membaca Al –Quran dengan niat keliru. Mengharapkan pujian dan penghargaan manusia atau demi kepentingan dunia. Sungguh, Al –Quran akan mempengaruhi manusia sesuai dengan niat yang ada. Imam Qatadah berkata, “Tidaklah seseorang  bermajelis bersama Al –Quran, kecuali Al- Quran itu akan menambah atau mengurangi imannya”. Berarti, tidak semua yang membacanya Al –Quran akan bertambah imannya. Berarti, tidak semua yang Al –Quran akan bertambah imannya. Bahkan bisa jadi malah menguranginya.
Kemudian menghadirnya hati saat membacanya. Seperti perkataan Ibnul Qayyim, “Apabila engkau ingin mengambil manfaat dari Al –Quran, maka kumpulkanlah hatimu saat membaca dan mendengarkannya! Bukalah pendegaranmu dan rasakanlah kehadiran Dzat yang berfirman dan berbicara dengannya.”
Konsentrasinya jiwa hamba yang sedang membaca Al- Quran, akan membuatnya lebih fokus, sehingga tiada lagi penghalang anatara hatinya dengan Al –Quran. Ini termasuk syarat penting, sebab sibuknya hat akan melalaikannya dari memahami makna ayat-ayatnya.
Allah berfirman, “Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat peringatan orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (Q.S. Qaaf : 37)
Ibnu Qutaibah menjelaskan ayat ini, “Dengarkan Kitabullah dengan kesaksian hati dan pemahaman, bukan dengan kelalaian dan kehampaan.”
Inilah taddabur itu. Membaca Al – Quran dengan merenungi dan memahami ayat-ayatnya. Berkata Imam al – Juri, Barangsiapa mentadabburi Al- Quran, niscahaya dia akan mengenal  Rabbnya, mengetahuinya keagungan dan keluasan kerajaan-Nya, mengetahui keagungan karunia-Nya atas kaum mukminin untuk beribadah kepada-Nya.”
Tadabbur Al-Quran juga akan mengokohkan iman pelakunya. Keyakinannya akan kebenaran ayat-ayat Al-Quran semakin mengkristal. Salah satunya karena tidak adanya pertentangan di dalam kandungan ayat-ayat itu. Allah berfirman dalam surat An – Nisaa’ ayat 82, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al- Quran? Kalau kiranya al –Quran itu bukan dari sis Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”


Tumbuhkan Semangat. J J J
Untuk menjaga kontinuitas tadabbur Al- Quran, kita harus senantiasa menjaga energi hati kita. Sebab hati kita yang mudah berubah-ubah tentunya sangat rawan godaan dan gangguan dalam penjagaaan keistiqamahannya berinteraksi dengan Al –Quran.
Salah satu dengan mengetahui manfaat yang akan kita peroleh dalam interaksi kita dengan Al –Quran. Di antara manfaat membaca Al –Quran adalah, ia termasuk seutama-utama ibadah umat Muhammad, nilai pahalanya berlipat ganda, memberi syafaat bagi yang membacanya di hari kiamat, juga menjadi cahaya di dunia dan simpanan di akhirat.
Tadabbur Al – Quran bukan hanya ibadah yang bernilai tinggi,namun juga menjadi terapi kejiwaan yang manjur. Karena saat itulah turunlah malaikat dari langit memberikan rahmat dan ketenangan. Maka, ialah obat penawar bagi jiwa yang gelisah dan resah, pikiran kusut, dan nurani yang gundah gulana. Allah berfirman, “Dan kami turunkan dari Al- Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman...” (Q.S. Al- Isra : 82)
Abdullah bin Mas’ud pernah menasehati seorang yang gelisah agar pergi ke tempat orang-orang yang sedang membaca Al-Quran, atau membacanya sendiri.Adapun cara yang lain untuk menjaga energi iman kita adalah dengan membentuk halaqah zikir untuk membaca Al –Quran. Dengan mencari ketenangan dan rahmat dalam taman surga dengan menjadi tamu Allah, untuk menyantap hidangan bergizi lagi lezat, ayat-ayat Al – Quran. Inilah majelis kebanggaan Allah di hadapan para malaikat, sebagaimana sabda bagida Rasulullah “ Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah Allah dalam rangka membaca dan tadarus Al –Quran, keculai mereka di anugaerahi ketenangan, diliputi rahmat, di kerumuni malaikat, dan di baganggakan Allah di hadapan para malaikat.”
Rasakan sentuhannya. J J J
Karena Al –Quran adalah ruh yang menggerakkan jiwa, kini mari kita tenangkan hati dengan mendengharkan Al –Quran yang di baca dengan suara merdu dan indah. Insyaallah akan muncul ketenangan, keyakinan, kesejukan, dan kedamaian di dalam hati kita. Kemudian jiwa kita akan terbang ke langit menikmati santapan lezat seharum kesturi ini. Rasulullah saw bersabda “Barangsiapa membaca Al –Quran, sesungguhnya dia telah melangkahkan naik menuju derajat nubuwah di kedua sisinya, hanya saja tidak di berikan wahyu kepadanya.” (HR. Kasturi)

Ya Allah, izinkan kami merasakan sentuhan firman-firman-Mu, dan janganlah Kau jadikan hati-hati kami keras membatu! by : @destya11 (in Twitter)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar