Suatu
hari, ketika pulang dari kuliah kebetulan lewat di depan ibu-ibu yang sedang
asyik ngobrol. Tidak sengaja, saya mendengar apa yang mereka bicarakan. Ya,
apalagi kalau bukan membicarakan tentang berita yang sedang heboh di kampung
ini. (Tentulah kejelekan orang lain). Begitulah mereka kalau kerjaannya sudah
beres.
Kadang
terbesit dalam pikiran saya mengapa kau hal negatif (aib) itu cepat sekali
menyebarnya? Belum lagi kalau di tambah ini dan itu. Astaufirullah!
Manusia
diciptakan oleh Allah tidak ada yang sempurna. Sebaik apapun atau sesempurna
apapun seseorang pastilah ada kekurangannya. Itu sudah menjadi sunatullah.
Begitu juga dengan aib. Pastilah setiap orang mempunyai aib. Kalaupun kita bisa
menyembunyikan aib itu pasti akan kita simpan di tempat yang paling rapat,
paling rahasia. Tak rela seorang pun mengetahui hal tersebut. Namun apakah kita
bisa menyimpannua? Ya, mungkin terhadap manusia saja. Tapi kepada Allah...?
Kalau
kita mengaku sebagai seorang muslim yang baik, maka hendaknya kita bisa menjaga
aib sesama muslim. Sebelum berbicara lebih jauh tentang aib seseorang,
hendaknya kita intropeksi diri. Bagaimana kalau menjadi bahan pembicaraan itu
kita, teman baik kita, saudar atau keluarga kita??? Bagaimanakah perasaan
kita???
Islam
mengajarkan kita untuk saling menjaga aib sesama saudar. Rasulullah saw
bersabda,
“Barangsiapa
menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya baik di dunia maupun
di akhirat.” (H.R. Muslim)
Bayangkan
Allah yang akan menutupnya. Dan itu adalah janji Allah yang di jami pasti
sellau benar. Karena kita tahu bahwa sebaik-baik perkataan adalah perkataan
Allah. Sebenar—benar janji adalah janji Allah.
Dan
ketahuilah bahwa orang islam adalah orang yang menyelamatkan orang-orang islam
yang lain dari kejahatan tangan dan lidah.
by : @destya11 (in twitter)
by : @destya11 (in twitter)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar