Kehidupan
tidak akan terlepas dari kebahagian dan kesedihan. Dua hal ini tidak lepas pula
dari syukur dan sabar. Ketika manusia ditimpa dengan sebuah takdir yang di rasa
“buruk”, kebanyakan mereka tidak redha menerima takdir itu. Padahal segala
takdir Allah adalah terbaik bagi hamba-hamba-Nya.
Sebuah
musibah yang kita alami seringkali tidak kita sikapi dengan keredhaan, bahkan
ada banyak manusia (ketika mendapat musibah) cenderung berkeluh-keluh dan
menganggap Allah “ Kejam” dan menganiaya hamba-Nya, Maha Suci Allah dari apa
yang mereka katakan.
Padahal
sama sekali TIDAK. Segala keburukan yang menimpa manusia adalah perbuatan
manusi itu sendiri.
Segala
keburukan yang kita terima adalah bagian dari takdir Allah, dan Allah lah
paling mengetahui kebaikan untuk hamba-Nya. Namun kebanyakan orang tidak
menyadari bahwanya musibah itu adalah sebuah teguran kecil dari Allah agar
hambanya-Nya segera bertafakur, bermuhsabah, dan bertaubat.
Karena
sesungguhnya ketika dunia telah penu dengan fitnah, maka Allah memberi peringatan
: “Betapa banyaknya negeri yang telah kami binasakan, maka datanglah siksaan
Kami (menimpa penduduknya) di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu
mereka beristirahat di siang hari.” (Q.S. Al –A’raf “ : 4)
Kebanyakan
manusia tidak mau menilai dirinya sendiri, apakah ia selalu taat kepada Allah
dan sama sekali tidak pernah bermaksiat???
TIDAK
sama sekali tidak, adakalanya iman itu turun dan ketik itu pula “mungkin” ia
bermaksiat kepada Allah.
Bahkan,
manusia di luar sana banyak yang BANGGA dengan kemaksiatan yang mereka lakukan,
hingga tidak malu lagi untuk melakukan maksiat itu secara terang-terangan.
Fitnah telah merebak di mana-mana, para pendosa telah bangga dengan
dosa-dosanya.
Inilah
yang menjadi sebab utama hingga datang teguran Allah. Teguran itu adalah bentuk
RAHMAN Allah kepada hamba-Nya, agar mereka segera memperbaiki diri.
Seorang
yang mengaku dirinya beriman, ketika di timpa “keburukan” hendaknya bersegera
untuk melakukan ketiga hal di atas (tafakur, muhasabah, dan taubat) karena....
“Kecuali
orang-orang bertaubat, beriman , dan mengerjakan amal-amal sholeh, maka
kejahatan mereka di ganti Allah dengan kebajika..” (Q.S. Al – Furqan: 70)
Saat
ini, ketika kita di timpa berbagai takdir yang tidak sukai, hendaknya kita
memperbanyak istighfar dan berazam untuk berusaha mencegah kemunkaran yang ada.
“ Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan
tangannya, Jika tidak sanggup maka dengan lisannya, Jika tidak sanggup maka
dengan hatinya. Itu adalah selemah-lemahnya iman.” (H.R. Muslim)
Jika
kita diam saja, maka tunggulah azab Allah yang lebih keras lagi pedih. Wallahua
a’lam bish shawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar